Sabtu, 09 Oktober 2010

Lengsernya Bapak Dian

Akhirnya kami lengser juga setelah 1 tahun menjabat di kepengurusan Aikido. Saya merasa puas karena tim ini begitu kompak, begitu dekat *peluk-peluk*, lalu ada poin-poin lainnya, tak jabarin nih. Yang pertama, pendaftar unit beladiri ini mencapai 120 orang lebih pada OHU tahun lalu dan saat ini ada sekitar 20++ yang masih aktif. Lumayanlah, anggota suatu unit sebenarnya tidak perlu banyak-banyak, yang penting keseriusan mereka dalam menjalani unit tersebut.

Yang kedua, kas nambah hampir 4 kali lipat, huraayyy.. Dari warisan kas yang diturunkan kepengurusan sebelumnya mati segan hidup pun tak mau menjadi kas yang ga malu2in lah untuk cadangan keuangan suatu unit. Tante (CV) Nikita berperan penting untuk konsisten menagih iuran dari semua anggota yang ikut latihan.

Ketiga, program kerja kami hampir semua terlaksana. Kunci-nya adalah membuat proker yang ga terlalu muluk-muluk. Bercita-cita setinggi langit sih sah2 saja, tapi cobalah berpikir bahwa kita masih menginjak tanah, apalagi membuat alat mencapai langit itu tidak mudah. Latihan rutin, publikasi ke massa kampus juga (walau poster-nya langsung dizolimi oleh K3L), bikin jaket unit, latihan bareng sihan, sampai foto bareng pun terlaksana.

Saya bangga dengan patner kerja saya -semua pengurus aikido dojo ITB angkatan 2007. Niki, jeri, kris, jija, chefin, felix dan sang ketua Bapak Dian, kalian Hebat!

Tambahan ah:
Tulisan diatas merupakan tulisan spontan di hari ketika kami turun. Dan saat ini saya sedang bersedih hati karena keadaan unit ini kembali memprihatinkan. Unit kegiatan di kampus tercintaku saat ini agak dibatasi, bisa dilihat dari padatnya jadwal kuliah saat ini, bahkan sabtu pun terkadang masih diadakan jam perkuliahan ataupun ujian.
Mengenai keberlanjutan tren positif kepengurusan pun tidak terlaksana dengan baik. Jadi pendapat-pendapat saya pada tulisan diatas harus saya koreksi. Suatu pemimpin yang hebat tidak hanya mampu berprestasi ketika dia sedang menjabat, tetapi pemimpin yang hebat harus mampu menurunkan semua ilmunya dan mempersiapkan calon pemimpin yang baru untuk memimpin organisasinya sehingga organisasi tersebut tetap atau malah lebih berjaya pada tahun-tahun berikutnya. Kami tidak melakukannya berarti kami tidak hebat.

2 komentar:

  1. saia emang hebat..tapi impossible klo tanpa kalian semua..

    BalasHapus
  2. @hymmnos : iy Anda hebat, terima kasih, tapi sayangnya kehebatan Anda tidak diturunkan pada generasi berikutnya (sok tua :p)

    BalasHapus